Hari ini, mulai masuk bulan Ramadhan, semua umat Islam, melakukan ibadah puasa, dari fajar, hingga terbenam matahari. Begitu juga dengan mas Bil Haq, meskipun masih 4 tahun, dia ingin sekali berpuasa.

“Ummi, besok Mas Bil Haq mau ikutan puasa, boleh ngga?” tanya mas Bil Haq pada umminya. “Oh, tentu ,Sayang… Alhamdulillah.. putra ummi, semoga semakin sholih ya…?”jawab ummi. “Aaamiiiin, ummi.” kata mas Bil Haq sambil tersenyum.

Keesokan harinya, jam tiga dini hari waktu Indonesia, ummi sudah menyiapkan masakan untuk sahur. Ada nasi, sayur, lauk, buah, dan susu hangat. Lalu, ummi membangunkan semua anggota keluarga, Abi, Mas Bil Haq, adik Bilqis tidak dibangunkan karena masih kecil, dan juga eyang serta tante.

“Mas Bil Haq… ayo.. bangun.. sudah waktunya sahur”, kata ummi sambil menepuk bahu Mas Bil Haq. “Woaaaaaaaaaaaah…. whhhhhhhammmmmmmmmm”. Tampaknya Mas Bil Haq masih mengantuk. “Ayo, sayang.. sekarang sudah jam 3.15, sebentar lagi imsak.. ayo…”. Dan Alhamdulillah.. Mas Bil Haq bangun juga. ” Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’damaa amaatanaa wa ilaihinnushuur”, do’a Mas Bil Haq setelah bangun. “Nah.. sekarang, cuci muka dulu, biar segar, ya?”, pinta ummi pada mas Bil Haq.” Baik ummi”. jawab Mas Bil Haq sambil beranjak dari tempat tidurnya.

“Alhamdulillah, sekarang kita sudah memasuki puasa haripertama, Mas Bil Haq mau puasa sampai jam berapa?” tanya abi. ” Bil Haq mau puasa sampai jam 10 dulu ya abi, setelah itu, Mas Bil Haq mau buka lagi jam 2, lalu sampai maghrib”. jawab Bil Haq dengan yakin. ” Alhamdulillah.. iya, semoga Mas Bil Haq bisa melaksanakannya dengan baik ya, Sayang?” kata abi dengan senang.

Kemudian, Mas Bil Haq sekeluarga melaksanakan sahur. Mas Bil Haq makan nasi, dengan sayur dan telur, setelah itu minum air putih hangat yang sudah disiapkan ummi. Saat menjelang imsak, Mas Bil Haq minum susu hangat.  Setelah semua selesai, Mas Bil Haq membantu membereskan piring dan peralatan makan lainnya, sedangkan tante bertugas mencucinya. Lalu, terdengarlah Azan Shubuh. “Mas Bil Haq, ayo.. siap-siap ke masjid”. kata abi pada Mas Bil Haq. ” Iya, abi…” kata mas Bil Haq sambil mencuci tangannya.

Setelah memakai baju koko, sarung dan peci, Mas Bil Haq pergi ke masjid bersama Abi dan eyang kakung. Ummi, tante dan eyang putri, sholat shubuh di rumah. Dengan semangat, Mas Bil Haqmemasuki masjid. dia mengambil tempat di belakang, karena masih kecil, sedangkan abi dan eyang kakung di depan, di barisan pertama. Mas Bil Haq sangat senang, karena di shubuh ini, dia bisa sholat berjamaah, dan bertemu dengan teman-temannya. Sambil terkantuk-kantuk Mas Bil Haq mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh Pak Ustadz. Beliau mengingatkan para jamaah tentang mulianya bulan Ramadhan dan mengajak untuk mengisinya dengan ibadah. Tak lama kemudian Pak Ustadz pun mengakhiri ceramah. Dan Mas Bil Haq pun pulang bersama abi dan eyang kakung. Karena mengantuk, Mas Bil Haq digendong abi di belakang.

Sesampainya di rumah, Mas Bil Haq ditidurkan abi di tempat tidur, sambil dibuka sarung, peci dan baju kokonya. dan digantikan dengan baju kaos dan celana panjang. Kemudian, abi menuju ruang tengah untuk tadarrus Al Qur-an bersama yang lainnya.

Jam enam, Mas Bil Haq bangun, seperti biasanya, dia ke dapur untuk minum… tapi, kemudian tampak oleh ummi yang ada di halaman belakang, beliau mengingatkan mas Bil Haq ” Sayang, hari ini kan puasa?”, kata ummi sambil tersenyum,”Eh iya, ya Mi?” kata Mas Bil Haq.Kemudian, Mas Bil Haq ke kamar mandi untuk mandi, masih dibantu ummi. Lalu berpakaian rapi.

Setelah itu, mas Bil Haq ke halaman belakang untuk membantu eyang putri membersihkan taman. dan.. masih jam 8 pagi. Waktu dirasakan oleh Mas Bil Haq begitu lama. Tidak makan, tidak minum, lapar. Walaupun sudah sahur tadi pagi.

“Ummi, perut Mas Bil Haq krucuk-krucuk”. kata Bil Haq pada ummi.” Iya, sebentar lagi sayang, tinggal 2 jam lagi… coba.. sini ummi bacakan cerita untuk Mas Bil Haq.” ajak ummi pada Mas Bil Haq. Lalu, Ms Bil Haq mendekati ummi, duduk di sebalah ummi bersama Adik Bilqis. “Nah, sekarang ummi bercerita tentang Gajah, coba sayang, mana gambar gajah? tanya ummi pada dik Bilqis. “Ni” jawab adik Bilqis singkat.” Mas Bil Haq, coba dihitung ada berapa gajahnya?” ummi mengalihkan pertanyaan pada mas Bil Haq. ” satu, dua, tiga, empat, lima, enam , tujuh, delapan,…. wah.. banyak sekali, Mi!” seru mas Bil Haq. ” Iya, banyak sekali ya..?.. nah ini namanya pasukan gajah.. Pemimpinnya, namanya abrahah.. pada jaman dulu, sebelum Nabi Muhammad lahir, datanglah pasukan gajah ke kota Mekkah. Mereka bertujuan menghancurkan Ka’bah”… dan seterusnya.. ummi bercerita tentang pasukan gajah yang akhirnya hancur karena diserang oleh pasukan burung ababil yang membawa batu batu panas dari api neraka. Pasukan Gajah raja Abrahah hancur binasa seperti daun yang dimakan ulat. “Subhanallah…hebat ya mi.. pasukan burung ababilnya” komentar Mas Bil Haq. ” Iya, iulah kekuasaan Allah, sayang..” Nah.. sekarang waktunya sudah jam 9, ayo kita sholat dhuha”. Ayo.. ummi..” kata Mas Bil Haq. “Atek itut,” seru Dik Bilqis.” Ayo,semua sholat yang rapi, lalu berdo’a pada Allah… Allah pas ti akan mendengarkan do’a hambanya.” kata ummi. Lalu semuanya sholat dhuha di musholla.

Saat waktu menunjukkan jam 9.30, ummi menyiapkan makanan untuk mas Bil Haq. Nasi, telur dadar, dan sayur, tak lupa susu. jumlahnya tidak terlalu banyak, seperti yang biasa Mas Bil Haq makan, dikurangi sedikit. Ummi juga menyiapkan makanan untuk Adik Bilqis. Roti tawar diolesi margarin dan ditaburi coklat.

Jam 10 tepat, Mas Bil Haq tak sabar untuk menyantap makanan yang disiapkan ummi. “Ayo, Mas Bil Haq, buka, jangan lupa cuci tangan dan baca do’a dulu ya..” kata ummi. Lalu mas Bil Haq cuci tangan, setalah rapi duduk di meja makan ” Bismillaah..”, baca mas Bil Haq. “hmmmmm, enak sekali ya, Ummi”. “Alhamdulillah, sayang…”.

Ujian pertama Mas Bil Haq dalam berpuasa sudah terlampaui.. dan itu adalah yang terberat, karena harus menahan lapar, selama 4 jam, sebelum waktu makan selanjutnya tiba. Namun, Alhamdulillah, Mas Bil Haq bisa menyelesaikannya dengan baik. Di sore hari, Mas Bil Haq tetap semangat, dalam belajar puasa.

 

-salam dari ummi di Phil-

Sungguh kurindukan hadirmu…

Dalam hidupku..

setiap saat.. kuingin kau ada..

Namun hanya sekali.. dalam 12 masa..

Kuingin tetap setia..

Selamanya..

 

Namun ku tak tau.. akankah ku bersamamu lagi..

Di hari esok yang tak kumengerti

Ku selalu berharap kau hadir kembali

sehingga akhirnya..

Ku kan bersama..

Yang Amat kucinta..

Selamanya..

 

Biarkan aku bersamamu..

Tak hanya sesaat namun selamanya..

Bersamamu.. hingga akhir hidupku..

 

Namun.. penantian.. begitu tak pasti..

Ku tetap berharap.. bersamamu lagi….

(Ramadhan.. semoga kita bersua lagi)

Puasa di negeri orang, InsyaAllah saya alami untuk yang kedua kalinya. Tahun ini tahun kedua ku di Philippines. Negara tetangga, dengan mayoritas penduduknya non muslim.

Banyak dari mereka yang tidak tahu mana Indonesia. Berita tentang Indonesia, memang jarang terdengar di sini. Dan sepertinya pelajaran tentang Geografi tidak seperti yang kita dapat saat SD dulu. Beruntunglah kita yang mendapatkan pendidikan Geografi, sehingga bisa tau dan mengimajinasikan letak satu negara dengan negara lainnya, walaupun kita belum pernah ke sana. Dengan harapan, suatu saat kita bisa ke beberapa negara yang kita gambar dulu.

Philippines, negara yang terletak di Utara Indonesia, Mayoritas penduduknya Katolik Roma, agama resmi negara. Disamping Katolik Roma, ada ratusan branch Kristen atau Katolik. Semula saya mengira, Iglesia ni Cristo, Adventis, Roma, Kristen, dll hanyalah sebuah perbedaan nama gereja saja,sehingga setiap umat Kristen bisa melakukan ibadah di setiap Gereja. Seperti muslim, yang masuk ke masjid, di manapun berada. Tetapi ternyata tidak. Orang Ni Cristo akan masuk ke gereja Ni cristo, orang Adventis, ya ke adventis, dsb. Intinya, mereka masuk ke gereja sesuai aliran masing-masing. Dan, menurut beberapa teman, termasuk ajaran ketuhanan mereka pun berbeda.

Kembali ke Ramadhan yang akan datang beberapa hari lagi. Puasa di Phil, terutama di kota tempat saya tinggal sekarang, berbeda dengan kalau kita di Indonesia. Tidak ada yang suara kentongan yang membangunkan kita sahur, tidak ada tanda imsak, tidak ada sirine buka puasa.. suasana tidak berubah, tetap saja, seperti biasanya.

Bangun sendiri, masak sendiri, kalau kesiangan, ya… ngga sahur. Waktu buka… biasa aja, ngga ada kolak yang istimewa. Dan, kurma.. kalau ngga ada pembagian dari Brother atau sister, kita sulit dapat kurma. Ngga seperti di Indonesia.

Di luar kos, warung buka seperti biasanya, tidak seperti do Indonesia, yang kalaupun buka, biasanya hanya setengah pintu saja. Para pramunikmat, tetap saja menjajakan dagangannya, ngga ada rasia atau tutup sementara di bulan puasa.

Teman-teman sering bertanya, tentang puasa. Banyak yang tidak mereka ketahui tentang puasa. Banyak dari mereka yang mengira, kita melakukan puasa selama sebulan penuh… tanpa makan. Hanya sedikit yang sudah tau. Dan mereka juga ngga bisa membayangkan kalau kita puasa, dari mana tenaga? Mereka kira, kita akan lemes karenanya.

Ya.. itulah puasa di negeri orang, semoga kita bisa menjalankannya dengan baik, ya…Semoga kita bisa benar-benar suci, setelahnya. Dan semoga kita tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.

Selamat berpuasa..

Angkutan umum di Philippines, Alhamdulillah, ngga terlalu jadi masalah. Di sini tersedia buanyak sekali angkutan, dari yang ojek sepeda, sampai bis besar.

Untuk angkutan di dalam kota, ada angkot yang disebut dengan ‘jeepney’ (baca: Jipni). Jeepney, adalah ankutan umum yang popular di sini, bentuknya seperti jeep, mengingatkan kita pada opelet-nya si Doel. namun agak besar, dan bisa menampung sekitar 20 orang.. wow.. banyak juga ya?. Dan, tidak ada penumpang yang dipaksa duduk di tengah, semuanya harus duduk dengan tertib di kursi, walaupun itu mepet sekali, kadang ngga bisa gerak.

Untuk angkutan di dalam kampung, tersedia tricycle (kami biasa menyabutnya dengan trais). Mirip dengan becak motor di Sumatra. sebnarnya tryce adalah motor cowok yang dimodifikasi dengan penambahan tempat duduk untuk penumpang di sebelah kanannya. trice ini bisa menmpung 2 orang penumpang di samping, ditambah 1 penumpang di belakang pengendara trice.

Ada sau lagi, namanya pedicap. Pedicap ini adalah angkutan dari sepeda, mirip dengan BMX, yang dimodifikasi dengan tampahan tempat duduk di samping juga. Pedicap ini bisa mengangkut 3 orang.

Semua angkutan tersedia selama 24 jam. sehingga tidak perlu khawatir jika pulang kemalaman, masih ada angkutan. Dan juga, para pengendara andkutan umum di sini begitu menghargai penumpang. Mereka tidak akan jalan sampai penumpangnya duduk dengan baik, jika penumpang itu naik, atau jika penumpang turun, pengeudi tidak akan menjalankan penumpangnya jika penumpang belum turun dengan baik.

Dan satu lagi, tidak ada rebutan penumpang ataupun kebut-kebutan di jalan. Sehingga, penumpang bisa memilih agkutan yang diinginkan, nyaman dan ngga senam jantung.

Untuk Bis angkutan besar, ada aturan, discon untuk yang masih berstatus sebagai mahasiswa, atau senior resident (usila), lumayan juga diskon yang diberikan, bisa untuk naik jeepney  PP.Alhamdulillah.. rejeki mahasiswa.

semoga saja.. angkutan kita di negara tercinta akan lebih tertib, dan aman serta nyaman ya…

Saudara, bukan saja seorang yang memiliki hubungan darah. Di Philippines, saya dan teman-teman dari Indonesia yang hidup di province, jauh dari keluarga dan orang Indonesia lainnya. Jangankan untuk mengadakan acara bersama, bertemu pun kadang kami jarang bisa.

Alhamdulillah, kami memiliki saudara baru di sini. Firman Allah yang berbunyi’setiap mukmin itu bersaudara’ itu kami alami sendiri. Alhadmulillah, kami dipertemukan dengan saudara semuslim yang tinggal di tempat yang tidak jauh dari kami. Dengan sering bertandang, sering bertemu, dekatlah kami semua, seperti layaknya saudara, menolong di kala duka, dan bersama di kala duka.

Sungguh besar ciptaan Allah yang Maha mulia, beraneka bentuk dan rupa, beraneka ragam dan warna, tapi tetap satu hati, Islam di sanubari, mempertautkan setiap hati untuk kembali kepada Allah yang Maha suci.

Alhamdulillah..

Hari ini kami kembali mengadakan perjalanan ke Manila, untuk mengurus student visa. Kami berangkat jam 5.15 pagi dari kota kami tempat tinggal kami. Tiba di kota manila, tepatnya di dekat kantor imigrasi, pukul 7.15 pagi… Berhubung kantor tujuan kami masih belum buka, kami sarapan dulu di Jolli Bee (warung fast food, semacam Mc Donald dan KFC-nya USA). Seperti biasa, kami pesan paket C1 yang terdiri atas nasi, ayam goreng, saus dan soft drink.

Saat kami masuk, kami merasa sudah diperhatikan orang, dan terus memperhatikan kami sampai kami mengambil tempat duduk. Dan ternyata setelah kami duduk, dia menghampiri kami. Dia mengingatkan untuk tidak mengkonsumsi saus yang ada bersama paket makan pagi tersebut, karena kemungkinan mengandung babi. Alhamdulillah.. kami diingatkan. kami berterima kasih atas kebaikan Bapak tersebut mengingatkan kami. Ternyata dia juga seorang muslim dari Mindanau. daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam, di Philipina Selatan.

Setelah kami selesai makan, kami segera ke kantor imigrasi. Di sini, kami menunggu kira-kira 15 menit, sampai pelayanan dimulai. Mulailah proses pengumpulan berkas. Fotocopy ijazah, SKKB, Transkrip nilai, dll yang sudah dipita merah di kedubes Philipina di Indonesia dikumpulkan. Setelah itu, diberi kertas kuning berisi catatan agar kami embali pukul 9.20… pikir kami supaya tidak terlalu lama menunggu, kami bayar dulu.. eh ternyata tidak demikian, kemudian, kami mencoba untuk mencariinformasi. Dan.. Alhamdulillah, kembali ada pegawai kantor yang melihat saya kebingungan menghampiri, dan dia bertanya masalah kami. Setelah mennceritakan masalah kami, dia memberikan penjelasan. Dan… ternyata, dia adalah seorang muslim lagi, dari Mindanau. kira-kira 1 jam perjalanan dari Cagayan de Oro. Dia mengundang kami untuk mengunjungi brothers and sisters di sana. Saat menceritakan bahwa kami berasal dari Angeles, dia mengatakan bahwa di sini ada 2 masjid… di mana ya? kami  malah belum tahu. Mmmm mungkin kami harus bertanya dan menjelajah lebih dalam kota kami ini.

Mengapa mereka berdua segera menyapa kami dan mengenali kami? Kemungkinan karena kami berdua menggunakan jilbab, sehingga segera dikenali sebagai seorang muslim. Jika kami tidak menggunakan jilbab, mungkin  mereka tidak akan mengetahui jika kami adalah muslim, sehingga kami dibiarkan makan makanan haram, dan mungkin juga kami tidak segera dibantu saat mengalami kebingungan di imigrasi.

Identitas walau sekecil apapun, sangat penting.identitas yang paling kecil, dari DNA kita. setiap manusia memiliki DNA yang berbeda, namun dari sana dapat dikenali hubungan antar manusia. Yang lainnya, sidik jari, setiap jari kita memiliki garis yang berbeda, cuma kadang-kadang masih ada kesamaan antar anak kembar. Kemudian wajah, wajah kita berbeda-beda, tetapi… banyak juga yang mirip dengan yang lain.. apalagi anak kembar. Kadang sepupu, bahkan yang bukan orang tidak berhubungan darah saja mirip. Bahkan pernah kejadian, polisi salah tangkap gara-gara wajah yang mirip.

Kalau kita pergi ke benua lain, maka kita akan sangat dikenali, karena ciri khas yang ada pada diri kita. Melancong antar benua, orang Eropa ke Asia,orang Asia ke Australia, Orang Indonesia ke Cina, ke Jepang dll, akan sangat terlihat perbedaannya. Orang Asia yang relatif pendek dibandingkan dengan orang Eropa dan Amerika, kulit yang coklat, mata yang lebar, dan sebagainya… Itulah identitas kita.

Identitas diri, walaupun sangat kecil akan sangat diperlukan, terutama saat kita berada di tempat asing, tempat yang kita menjadi orang minoritas. Dengan identitas kita, kita bisa menemukan orang dengan identitas atau ciri khas yang sama.

Kata Allah SWT, Dia menciptakan manusia berbangsa-bangsa, bersuku-suku, berbeda bahasa, agar kita saling mengenal, dan menjadi rahmat. Subhanallah…

Ingat cerita Andrea Hirata di Edensornya, saat dia dan Arai ada di Rumania, ternyata dia bertemu dengan orang Pekalongan yang merantau di sana sejak tahun 60an.

Ya.. mari kita menjaga identitas diri kita, dan kita menjaga identitas kita dengan baik, sehingga kita tidak mempermalukan diri kita dan orang-orang yang memiliki identitas yang sama.

Perjalanan memang kadang tidak selalu direncanakan. Ini kami alami saat mengurus perpanjangan student visa. Kami berangkat dari tempat kost teman kami sekitar jam 7.30 pagi. kemudian naik jeepney menuju kantor biro karantina. Di sini teman kami yang baru akan mengajukan student visa diperiksa. Kemudian, saya sendiri menuju kantor imigrasi. Karena datang pagi, maka antrian masih pendek. Saya sendiri kira-kira ada di urutan ke lima. Alhamdulillah, semua urusan selesai sebelum makan siang.

Lalu kami melanjutkan peralanan ke Jolli Bee, salah satu restoran frenchaise, mirip McD dan KFC, tapi asli dari Philippines. Di sini kami makan siang.

Perjalanan dilanjutkan lagi. Semula ingin mampir ke pusat pertokoan di kota Manila, namun karena sudah lelah, akhirnya kami memutuskan untuk naik Ferry, Manila Ferry, yang routenya melalui istana Malacanang, membelah kota manila, di sungai Pasig (Pasig River) . Setelh menunggu beberapa saat, dan berfoto-foto, kami naik kapal Ferry.

Lumayan nyaman. Ternyata kapal ini bukan hanya untuk turis belaka, namun penduduk juga menggunakan sebagai alat angkutan alternatif. dengan membayar sekitar PhP 30, akhirnya naiklah kami ke kapal Ferry ke PUP. asyik juga. Di perjalanan, kami singgah di beberapa dermaga, untuk mengangkut penumpang yang lainnya.

Setelah tiba di dermaga PUP, kami turun, melalui jalan yang disediakan untuk penumpang selain mahasiswa PUP. Untuk kembali ke jalan raya, kami harus berjalan kira-kira 3 km. kami tidak menyangka sebelumnya, d perjalanan ini, kami melewati sisi lain kota Manila, kekumuhannya, keruwetannya.

Kami melalui rel kereta api juga. ada satu alat transportasi di sini, Trnyata karena tidak digunakan untuk perlintasan kereta api, sekarang digunakan untuk angkutan yang menempuh perjalanan cukup jauh juga, ke seberang, ke tempat yang lebih dekat stsiun LRT. Tapi kami tidak tahu itu sebelumnya, jadi tetap jalan kaki.

Setelah berjalan lebih kurang 3 km lagi, tibalah kami di stasiun LRT line 2. menuju stasiun yang dekat dengan Avenida. Dengan cukup kelelahan namun tidak boleh makan dan minum di stasiun LRT, sampailah kami di Terminal Bis Philippine Rabbt. yang akan membawa kami ke Angeles City…

Itulah sekelumit perjalanan kami, yang cukup melelahkan dan membuat kami masuk angin setelahnya…:)

 

 

 

 

Rice cooker, sudah menjadi barang yang sangat dikenal di negara-negara yang makanan pokoknya beras. Dengan sekali masak, ditinggal mengerjakan lainnya selama beberapa menit, nasi sudah bisa dinikmati. Namun bagi saya, dan beberapa teman lain yang ngekost, rice cooker bukan lagi memasak nasi. Namun bisa juga untuk memasak yang lainnya.

Adalah saya, yang tidak pernah mengenyam serunya kost selama lahir sampai kuliah, dan berkeluarga, tiba2 harus hidup di negeri orang. Alhamdulillah ada senior saya yang duluan di sini, sehingga tidak homesick amat, dan bisa membantu menyesuaikan cara hidup  di kost.

Ternyata… masak pakai rice cooker, tidak rumit, cuma ya.. harus ekstra memeganginya kalau panas sudah di  puncak, pengatur panas akan mendinginkan diri. Sehingga tombol harus dipegangi.

Memasak pakai rice cooker perlu managemen juga. Kalau mau masak nasi, dengan tumis daun cabai (?) dan goreng ikan asin, maka kita goreng ikan asin dulu, kemudian memasak tumis daun cabai, terakhir memasak nasi.

Omong omong, sudah pernah memasak daun cabai? Aneh? ya.. memang di tempat saya sekarang tinggal, segala daun dimasak. rasanya? sama seperti yang lainnya, seperti daun kangkung, daun jipang,daun ketela pohon. pokoknya enak deh..

Nah.. yang jadi masalah kalau masak masinya hanya sedikit, bisa-bisa 40% nasi jadi intip alias keron alias.. apa ya.. intinya kering, karena kepanasan. Nah, untuk ini, saya ada trik sendiri. Saya memasak nasi dengan ditim. Ingat kan, cara memasak nasi buat bayi? Panci rice cooker diisi air, kemudian beras dimasukkan ke mangkuk atau kom yang berukuran lebih kecil dari panci rice cooker(jangan lupa diberi air seukuran kalau kita memasak nasi), lalu dimasukkan ke rice cooker yang sudah diisi air tadi. Nah ternyata itu terbukti efektif. tidak banyak nasi yang jadi kering.

Mmmm terima kasih yang sudah menciptakan rice cooker.. ternyata sangat berguna untuk semuanya.

Sekian………

Saya punya teman baru… sebut saja sis K. menurut saya dia adalah seorang yang sangat kuat. banyak ujian yang melandanya, namun Alhamdulillah  dia bisa kuat dan tabah menerimanya. Sis K adalah seorang muallaf yang lahir dari keluarga pas-pasan. Bersuamikan seorang asing, dengan mertua yang amat sangat keras hati. Suaminya, berdiri diantara dua orang yang sama-sama dicintai, ibu dan istri. Namun sayang, Sis K kurang disayangi oleh sang mertua. Maklum, dia dulu datang dengan ‘tiba-tiba’, sang mertua merasa anaknya direbut begitu saja… Sayang ya… hubungan yang bisa begitu indah namun menjadi ganjalan antara keduanya. Sebagai seorang muallaf, tentu tidak bisa disamakan dengan orang lain yang sudah terlahir muslim, dalam pengamalan ibadah sehari-hari…  kadang sholat masih bolong, kadang masih suka alkohol, sering merokok. Namun, keyakinannya akan Allah begitu luar biasa. seiring dengan ujian yang datang bertubi-tubi kepadanya, keimanannya semakin besar.

Ada kalanya, sebagai seorang manusia biasa, dia mengeluh. Tentang keluarga, bisnis yang dikembangkannya, keinginannya untuk tetap melanjutkan sekolah… semuanya… dan dia selalu minta didoakan untuk kekuatannya.. ketetapannya dalam keimanannya.

Ya, ada kalanya orang yang tampak begitu kuat di luar… justru dia butuh kekuatan dari orang lain. Laa haula wa laa quwwata illaa billaah

Alhamdulillah, saya dan teman-teman mendapatkan kesempatan untuk main permainan yang kata orang mahal. Sebelumnya memang tidak ada bayangan sama sekali saya bisa dan akan masuk ke lapangan golf.

Adalah seorang teman, Sis Syarifah namanya. Beliau teman kami di Philipines ini. Dia mengajak kami main golf. Pertama kali main golf, rasanya canggung juga. Ada rasa ragu untuk memukul bola dengan stik.

Ternyata semudah yang dilihat. Untuk bisa memukul bola agar bola terlempar jauh, ada tekniknya. DAn teknik ini yang harus selalu kami ingat. Sis syarigah selalu mengingatkan kami.. ” Bent your knee, bent your body, stight your left hand but strong and relax, relax your right hand, see your ball”. Jadi kuncinya adalah lutut yang selalu ditekuk, badan yang membungkuk,  tangan kiri yang lurus dan tangan kanan yang relax, serta mata yang menuju ke bola.

Saat akan memukul bola, tangan kiri maish tetap lurus, dengan kaki kiri tidak boleh di angkat, masih tetap ditekuk. Stik diarahkan 90 derajad ke belakang, dan ayunkan badan searah pundak. Kemudian pukul bola, dan akhirnya badan mengikuti arah putaran.

Sensasi suara pukulan yang tepat akan berbeda dengan pukulan yang kurang sempurna,”Bet dan bezz”. Bola pun akan lain gerakannya. Pukulan yang benar akan melambungkan bola, dan jauh.

Stik golf juga macam2, berbagai ukuran, ada yang ringan, ada yang ringan sekali. Ada yang digunakan untuk memukul pertama kali, atau yang digunakan di rerumputan, di pasir, atau di tempat landai, untuk memasukkan bola. Stik  driver digunakan pertama kali, kemudian untuk yang di rerumputan, bisa menggunakan ukuran yang lain,3,4,5,6,7,8,9,10. Stik S, digunakan saat mengeluarkan bola dari pasir. Kemudian saat bola sudah mendekati daerah hole, digunakan stik no 11, kemudian untuk memasukkan bola ke lubang, digunakan stik P.

Teknik yang digunakan pun beda, saat memasukkan bola di daerah Hole kaki ditekuk, namun saat memukul bola, badan diputar, sambil meluruskan kanya kaki kiri. lalu untuk memasukkan bola, kita lihat dulu arah lubang yang akan dimasuki, setelah lurus dan yakin, kita masukkan bola, menggunakan stik P (pitch). Gunakan kekuatan secukupnya. kita mengira-ira sendiri kekuatan yang diperlukan. Kalau salah perkiraan, bola tidak akan masuk lubang, tetapi kebablasen, atau tidak mencapai sasaran.

Nah… itu pengalaman kami main golf. Thanks, syukron, Jazakillah khair untuk sis Syarifah, yang dengan sabar mengajari kami, meminjami kami stik golfnya. Juga Kang uGi Guisado dan Hisyam Bulalo. semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian dengan balasan yang melimpah.